THE JOY OF SHARING

From educational point of view, children and books are inseparable. They can learn a lot from books. Imagine how they are amazed by the pictures, enchanted by the contents, and inspired by the moral of the story. All the magic a book can bring to the mind and spirit of a child is an everlasting and powerful contribution to their life-time education, their spiritual growth, and at the same time, their intelligence, and hence, the future of humankind. But not all children have the privilege to access the wonderful world of knowledge and wisdom through books, good books. Especially for those who live in rural areas and remote places, such knowledge and information are inaccessible due to lack of development and poor physical and social environment. If we care about these underprivileged children and willing to extent our concern to help them open their eyes and unlock the door of joy they may experience in reading books, we make an appeal to you: join us to make a collection of used or new books to be donated to those underprivileged children in Indonesia, our future generation of life and its unlimited richness.

We are Vidya Sanggraha (
vidya means knowledge and sanggraha means collection), a non-profit organization which collects books and other learning materials such as VCD and other form of multimedia for children in need especially in remote areas in Indonesia. If you wish to donate books, learning materials, VCD, or funds, can you please contact us at:

Cecil Damayanti (cecil.damayanti@gmail.com), hp 0818.152040, or
Caecilia Triastuti (c_triastuti@yahoo.com)

Thank you for your generosity and your kindness. It is indeed a blessed spirit that may help nourish the hope of children to aim for a better future. May the Almighty God bless you for your kindness and generosity.

Uti, Cecil & Yunita (founder)

Buku adalah salah satu pintu utama menuju pengetahuan, kehidupan, dan kebijaksanaan. Bagi anak-anak dimana sebagian besar dunia mereka secara alamiah adalah dunia belajar, sudah selayaknya buku menjadi bagian hidup mereka yang tak terpisahkan. Kegembiraan dan keajaiban yang bisa dibawa oleh sebuah buku kepada jiwa dan pikiran seorang anak adalah harta terindah yang bisa kita berikan kepada generasi penerus yang akan mengisi kehidupan ini dengan hal-hal yang lebih baik. Namun bagi anak-anak di pedalaman dan yang berasal dari keluarga berkekurangan, buku yang baik, bervariasi, dan bermutu adalah jauh panggang dari api. Kita bisa menjadi jalan bagi mereka untuk menemukan kebahagiaan yang bersumber dari kegiatan membaca buku dengan menyumbangkan buku-buku, baik bekas maupun baru, kepada mereka, melalui kami. Indahnya hidup ini bila kita bisa saling berbagi dan saling bergandengan tangan meraih masa depan bersama yang lebih baik.

Kami, Vidya Sanggraha (
vidya artinya pengetahuan dan sanggraha artinya koleksi), adalah organisasi nirlaba, bergerak dalam bidang pengumpulan buku-buku bacaan untuk anak-anak dan berbagai sarana pembelajaran, misalnya dalam bentuk multimedia dan VCD, baik baru maupun bekas, untuk disalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan di Indonesia.

Jika anda tergerak untuk menyumbang, baik buku, VCD, material pembelajaran, maupun dana, silakan menghubungi kami :

Cecil Damayanti (cecil.damayanti@gmail.com), 0818.152040, atau
Caecilia Triastuti (c_triastuti@yahoo.com)

atau bisa langsung kirim bukunya ke:

Vidya Sanggraha
d/a PT Essicipta Lestari
Komplex Perkantoran Apartemen Permata Eksekutif Lt 3 U
Jl. Pos Pengumben Jakarta 11550
tel 021 53673719

Catatan : khusus utk wilayah Jakarta-Bogor kami dapat mengambilnya di lokasi anda

Untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya, sumbangan buku dapat dikirimkan ke:

Caecilia Triastuti
Jalan Salatiga no.10
Malang 65145

Sumbangan dalam bentuk dana dapat dikirim ke :

Caecilia Damayanti
BCA Jakarta, KCP ITC Permata Hijau
No. 505 0275231

Terima kasih. Kepedulian dan kemurahan hati Anda adalah seberkas cahaya harapan bagi anak-anak untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kiranya Tuhan memberkati kebaikan dan kepedulian Anda.

Uti, Cecil & Yunita (founder)

Kamis, 17 Desember 2009

Target Berikutnya : Rumah Baca di Lereng Gn Merapi, Jateng

Rumah Baca di Lereng Merapi

Komunitas Merapi yang selama ini juga berbasis di milis mulai menggeliat lagi untuk melakukan tindakan nyata di masyarakat. Setelah menerbitkan buku kumpulan cerpen Opera Zaman (Grafindo, 2006) dan mendirikan sebuah rumah baca di daerah gempa bantul, kini Komunitas Merapi mendirikan lagi sebuah Rumah Baca di Lereng Merapi tepatnya di Dusun Gemer, Ngargomulyo, Dukun, Magelang, Jawa Tengah.

Puluhan Warga Dusun Gemer pada hari Selasa (23/12/2008) secara gotong royong dan antusias mulai membangun rumah baca tersebut. Proyek amal ini merupakan proyek lanjutan dari proyek-proyek amal sebelumnya. Rumah baca yang terletak di Lereng Merapi ini selanjutnya diberinama Rumah Baca "Komunitas Merapi" sesuai dengan nama milisnya dan terbuka untuk umum. Siapapun bisa mengakses rumah baca ini.

Rumah Baca ini terletak di Lereng Gunung Merapi. Tidak mengherankan, setiap saat warga Dusun Gemer ini siap untuk diungsikan karena bahaya letusan dari Gunung Merapi. Warga Dusun Gemer dan sekitarnya mayoritas mata pencahariannya adalah petani. Anak-anak petani ini kurang beruntung karena kekurangan akses buku-buku bacaan, padahal minat baca mereka cukup tinggi.

Rumah baca yang terletak di zona rawan letusan Gunung Merapi ini dibangun dengan model terbuka. Siapapun bisa mengakses dengan mudah dan tanpa birokrasi yang ribet. Tujuan didirikannya rumah baca di dusun ini tentu saja untuk meningkatkan pengetahuan warga dusun sesuai moto rumah baca ini yaitu "Membaca adalah Ibu Pengetahuan".

Pembangunan Rumah Baca Komunitas Merapi secara permanen ini merupakan aksi lanjutan yang terwujud berkat kerjasama Komunitas Merapi dengan KKI Koeln Jerman, KKS Melati Jakarta, Komunitas Terminal Tiga, Penerbit Grafindo, Komunitas Cah Andong Yogyakarta, Warga Dusun Gemer dan tentunya Bapak Y. Sukisno dari Dusun Gemer yang selanjutnya menjadi penanggung jawab rumah baca ini.

Rumah Baca Komunitas Merapi ini lahir dari komitmen masyarakat lokal yang benar-benar mendambakan kemudahan akses bacaan yang mendidik. Rumah Baca ini juga bukan merupakan bentukan LSM atau NGO. Rumah baca ini bersifat independen dan tidak untuk tujuan komersial.

"Warga dusun juga perlu bacaan yang bermutu. Oleh sebab itu kami menyambut dengan antusias pendirian rumah baca ini. Kami juga senang dengan rekan-rekan dari Komunitas Cah Andong Yogyakarta yang baru-baru ini berkunjung ke Rumah Baca Komunitas Merapin dan menyumbangkan buku-buku bacaan," tegas Bpk. Y. Sukisno.

Buku-buku yang saat ini terkumpul berkat sumbangan dari berbagai pihak memang belum dipajang karena masih menunggu bangunan permanennya. Saat ini buku yang terkumpul jumlahnya baru sedikit. Kira-kira jumlahnya baru sekitar 400 buku dan kebanyakan berbahasa Jerman. Koleksi buku-buku dalam Bahasa Indonesia dan Inggris masih sangat sedikit jumlahnya.

"Kami masih sangat membutuhkan bantuan buku-buku bacaan dari siapapun. Buku-buku untuk semua kategori anak-dewasa dan bersifat edukatif atau mendidik baik untuk anak-anak yang masih sekolah maupun bagi para petani sangat kami butuhkan," ungkapnya jujur.

Rumah Baca Komunitas Merapi terbuka untuk siapapun yang secara tulus mau menjalin kerjasama dan membantu dalam mewujudkan terpenuhinya minat baca orang-orang dusun ini. Buku-buku dapat dikirim ke alamat Rumah Baca Komunitas Merapi dengan alamat:

Y. SUKISNO
RUMAH BACA KOMUNITAS MERAPI
Dsn. Gemer RT 02/ RW 07
Ngargomulyo, Dukun, Magelang
Jawa Tengah 56482
HP: 085743309943

http://rumahbacakommerapi.multiply.com/journal/item/5

Jumat, 11 Desember 2009

Laporan Novy Hadikusumo, mitra VS, dari Larantuka, Flores



Teman-teman member Vidya Sanggraha,

Saya baru balik dari Flores Timur dan saya sempat mengunjungi sekolah SD Inpres Larantuka yang mendapatkan bantuan buku dari Vidya Sanggraha. Mereka senang sekali terima bantuan buku2 tersebut

Foto-foto berikut adalah foto2 anak2 dan perpustakaan yang sempat saya ambil di sana.

SD Inpres ini mempunyai siswa sekitar 240 anak dari kelas 1 sampai 6. SD ini berkembang baik dengan lingkungan pembelajaran yang ditata rapi, dg fasilitas seadanya. Kami melihat inisiatif kepala sekolah membangun kran2 air untuk mencuci tangan, dan bak sampah dibagi menjadi sampah organik dan non-organik, juga ada kantin kejujuran, dimana siswa dituntut untuk jujur membayar jajanan yg dibeli dengan memasukkan uang kedalam kotak yang tersedia, tanpa ada pengawasan lagi.

Terdapat pula perpustakaan sekolah yang kecil namun ramai dikunjungi siswa. Buku2 ditata rapi dan dikelompok2an sesuai dengan subject bacaan. Kami disambut ramai sekali oleh para siswa dan guru, kebetulan ada teman dari Yayasan di Jakarta yang datang untuk membagikan buku tulis ke anak2. Senang sekali campur terharu melihat kegembiraan mereka.

Semoga ini dapat membangkitkan semangat teman2 dalam berkarya di Vidya Sanggraha...

GBU

salam,
Novy

Kerjasama Vidya Sanggraha dan Ribbon of Love


Kerjasama Vidya Sanggraha dan Ribbon of Love (yang menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini - PAUD - di Maumere) dalam menyalurkan buku-buku bacaan untuk anak-anak di Maumere, Flores. Foto ini menunjukkan buku-buku sumbangan member VS ditempatkan di rak buku bersama dengan mainan dan alat peraga di dalam kelas di PAUD Ribbon of Love Maria Bunda Karmel, Maumere

Senin, 31 Agustus 2009

Laporan Penerimaan dan Penyaluran Sumbangan Buku per 26 Agustus 2009

Kepada semua member dan donator Vidya Sanggraha,
Terimakasih atas perhatian dan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan dan wawasan pengetahuan anak-anak di Indonesia khususnya di pedalaman, dengan berbagi buku dan dana melalui kami. Berikut adalah laporan penerimaan dan penyaluran sumbangan buku dan dana dari donatur Vidya Sanggraha sampai dengan bulan Agustus 2009.

Penerimaan sumbangan adalah sebagai berikut:

1. Bingah Suseno : 136 buah buku cerita / pengetahuan
2. Elly Wijaya : 77 novel dewasa dan komik
3. Adeline Sugianto: 45 buku pelajaran, 5 buku cerita
4. Wawa Lee : 122 buku pelajaran
5. Maria Ingrid : 36 buku pelajaran, 86 majalah
6. Grace Angweita : 154 buku pelajaran, 11 majalah, 1 komik dan 25 buku rohani
7. Ranny D. Anggraeni : 226 komik
8. NN-T : dana sebesar Rp. 2.500.000,-


Penyaluran sumbangan buku kepada mitra-mitra kami, yaitu kepada:

1. Taman Baca Uyah, Jakarta : 20 buku bacaan
2. Bale Baca, Depok : 55 buku bacaan
3. Taman Baca Kika Syafii, Cianjur : 160 buku pelajaran, 59 komik
4. Taman Baca di Solor, Flores : 63 buku bacaan
5. Perpustakaan Asrama Sikakap, Mentawai, Sumatera Barat : 54 buku pelajaran, 8 majalah, 26 buku cerita

Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi, perhatian, sumbangan, dan kepedulian dari donatur VS sekalian. Kasih dan kepedulian Anda untuk berbagi dengan anak-anak di pedalaman dan yang kurang mampu dalam bentuk sumbangan buku maupun dana memungkinkan lembar demi lembar pengetahuan dan wawasan yang ada dalam buku-buku sumbangan Anda mengantar anak-anak itu selangkah lebih maju kepada kebijaksanaan, pengetahuan, ketrampilan, dan kepada kehidupan.

Salam semangat berbagi,
Vidya Sanggraha

Rabu, 29 Juli 2009

Barter Buku




Sebulan terakhir ini sumbangan buku terus mengalir. Ada kurang lebih 10 dus buku yang berhasil kami kumpulkan dari berbagai sumber di Jakarta dan Bandung. Pada hari libur kemarin kami sempatkan untuk menyortir buku-buku tersebut dan kami temukan beberapa buku yang dirasa kurang sesuai untuk anak-anak.

Timbullah ide untuk menukarkan buku tersebut di Jakarta City Center (JaCC) tempat para pedagang buku pindahan dari Pasar Senen dan Kwitang mangkal. Maka pada hari Senin yang lalu kami pergi ke sana sambil membawa buku-buku tersebut.

Beruntunglah kami karena para pedagang tersebut menyambut baik usul barter itu, sehingga kami dapat menukarkan 16 novel dewasa dengan 18 buku-buku pengetahuan dan 57 komik dengan kurang lebih 60 majalah anak-anak. Bahkan salah seorang pedagang merasa tersentuh karena kami jelaskan bahwa buku-buku tersebut untuk amal dan memberi lebih dari jumlah yang seharusnya ditukarkan.

Selanjutnya buku-buku yang sudah kami sortir ditambah dengan buku hasil barter sudah kami bagi menjadi beberapa bagian untuk segera disalurkan ke beberapa Taman Baca yang membutuhkan.

Demikian sekilas cerita kegiatan dalam pengumpulan buku oleh Vidia Sanggraha, terima kasih atas partisipasinya.

Salam buku.

Taman Baca Uyah













Taman Baca Uyah, didirikan oleh Cisca dkk pada tahun 1999, bertempat di sebuah rumah di Jl. Matraman No. 107A Jakarta, telpon 021-8518754. Seperti halnya taman baca lain yang didirikan untuk tujuan social, tambahan koleksi bacaannya sangat sedikit. Dimulai dengan koleksi awal sebanyak 50 buku, sekarang kurang lebih ada 500 buku. Maka kami dari Vidya Sanggraha pada hari Senin lalu (20/7/2009) menyempatkan untuk mengunjungi taman baca tersebut sambil menyerahkan 20 buah buku bacaan sumbangan donatur.

Saat kami datang kurang lebih pukul 10.30, suasana masih sepi dan kami hanya bertemu dengan Yana, salah seorang pengurusnya. Menurut Yana, anak-anak biasanya datang siang hari. Kurang lebih 20 anak dari lingkungan sekitar datang setiap harinya untuk menikmati buku-buku yang ada.

Demikian sekilas laporan kunjungan kami.

Room to Read


Berawal dari perjalanan John Wood yang menelusuri pegunungan Himalaya selama 21 hari, sebuah liburan panjang setelah bekerja selama sembilan tahun di Microsoft. Pertemuannya dengan Pasupathi, seorang lelaki tua yang kira-kira berusia pertengahan lima puluh tahun, yang bertanggung jawab menemukan sumber-sumber daya bagi 17 sekolah di provinsi pedalaman Nepal, telah mengetuk hati John wood untuk bergabung bersamanya, mengunjungi sebuah sekolah di desa Bahundanda yang berjarak tiga jam dengan berjalan kaki, menaiki bukit-bukit curam. Sesampainya di sekolah itu, John Wood terpana melihat sebuah sekolah yang dipenuhi dengan 450 siswa tanpa buku, sedangkan menurutnya buku adalah sebuah kunci menuju masa depan yang lebih baik. Sejak saat itu, dia berjanji akan datang kembali ke Nepal terutama sekolah itu dengan membawa buku-buku.

Pikiran John.W. dipenuhi dengan berbagai cara untuk memenuhi perpustakaan sekolah yang telah dikunjunginya bersama Pasupathi dengan buku-buku. Lalu, pikiran itu meloncat terus menerus dengan riang dan gembira walau sesekali terdapat lubang yang membuatnya terkilir. John. W. kemudian menimbang-nimbang, untuk membuat perpustakaan yang tidak hanya satu tetapi puluhan, ratus, bahkan ribuan. Dia menginginkan bahwa seluruh anak-anak di Nepal dapat membaca untuk memenuhi rasa haus mereka akan pengetahuan, seperti dirinya sewaktu kecil yang melahap habis setiap buku.

Proyek perpustakaan, dimulai setelah delapan belas hari perjalanan kaki. John Wood, mengirimkan e-mail kepada teman-temannya yang kemudian akan menjadi surat berantai, berisi mengajak seluruh orang-orang untuk menyumbangkan buku-buku yang cocok untuk dibaca anak-anak. Tak disangka olehnya, e-mail yang dikirim kepada teman-temannya telah menghasilkan ribuan buku di garasi ayahnya, yang ditempati sebagai tempat penampungan buku-buku yang kemudian akan dikirim ke Nepal.

Pengiriman buku-buku itu dimulai oleh John Wood sendiri besama Ayahnya ke Nepal. Dengan bantuan kereta Keledai, buku-buku itu dapat sampai ke puncak, tempat sekolah yang dulu dikunjunginya berdiri. Saat mereka muncul bersama buku-buku tersebut, anak-anak berlarian menyambut mereka dengan riang gembira. Itu adalah hari yang menakjubkan bagi John.W.

John Wood, tidak berhenti sampai di situ saja, dia terus mengembangkan proyeknya, yang kemudian bernama Room to Read, tidak hanya mengirimkan buku, tetapi membantu pembangunan perpustakaan, sekolah dan berbagai fasilitas yang mendukung pendidikan. Sebab, baginya pendidikan adalah hal yang utama dalam menciptakan masa depan anak-anak. Pengiriman dan bantuan tersebut, tidak hanya berlokasi di Nepal tetapi juga di berbagai negara seperti India, Sri Langka, Kamboja, Vietnam, Laos.
John Wood, dalam menjalankan Room to Read, menggunakan sistem yang disebut challange-grant, sistem ini mengajak seluruh masyarakat yang bermukim di sebuah sekolah yang membutuhkan perpustakaan, berpartisipasi dalam pengadaan perpustakaan tersebut. Mereka dapat membantu dalam bentuk sumbangan tenaga, bahan-bahan bangunan, uang, atau dalam bentuk apapun. Jadi, Room to Read ini tidak hanya memberikan tetapi juga memberdayakan.

Membaca buku ini, tidak hanya memberikan sebuah pengalaman hidup yang dialami oleh John Wood, tetapi juga mengajak kita untuk melihat dunia, anak-anak, dan buku. John Wood juga membagi ilmunya tentang cara sukses membangun sebuah organisasi. Selain itu, juga memberikan semangat kepada pembacanya untuk selalu berpikir positif dan fokus pada apa yang diinginkan, bukan pada apa yang tidak diinginkan (Rhonda Byrne, the secret). John, menularkan pemikirannya yang positif juga semangat juangnya pada apa yang dia inginkan, hal ini salah satunya terbukti pada halaman 87 paragraf ke tiga “saya harus membebaskan diri saya sendiri dari rintangan apa pun yang akan menghalangi saya mengejar impian-impian ini.” Tak henti-hentinya John. W. didera dengan berbagai masalah terutama masalah mendapatkan donatur untuk mendanai program-program yang dibuat, tetapi dengan pikiran positif dan tindakan yang cepat, John akhirnya mendapatkan apa yang dia inginkan. Donatur dari berbagai belahan dunia berdatangan lewat e-mail, telepon, dan cara-cara lainnya yang tak disangka-sangka. Kini, John telah berhasil mendirikan ribuan perpustakaan di Asia juga di Afrika.

Resensi oleh: Alifiah (Source: nuralifiah.blogspot.com)
Judul buku: Leaving Microsoft To Change The World
Penulis: John Wood (Mantan Eksekutif di Microsoft)
Penerbit: Bentang
Tebal Halaman: 367

Senin, 20 Juli 2009

Tips and suggestion to participate with VS


Tips-tips dan saran untuk berpartisipasi secara aktif dalam pengumpulan buku bagi anak-anak miskin di pedalaman Indonesia bersama Vidya Sanggraha
(English version is available below this section)

Sebelumnya kami ucapkan terimakasih dan selamat bergabung kepada anggota baru Vidya Sanggraha, semoga persatuan kasih dan kepedulian kita di sini menjadi berkat bagi sesama.

Kebutuhan akan buku bekas maupun baru dari mitra-mitra Vidya Sanggraha terus bertambah. Taman-taman baca yang dengan tanpa pamrih berusaha terus menyediakan sumber bacaan dan pendidikan ketrampilan praktis di berbagai pelosok Indonesia terus berkembang. Vidya Sanggraha rindu untuk terus menjadi rekan setia mereka dengan menyalurkan bahan bacaan yang bermutu dari donator-donatur kami kepada anak-anak kurang mampu yang mereka layani. Kami membutuhkan dukungan dan partispasi Anda semua yang telah berkenan berbagi kepedulian dan bergabung bersama kami di Vidya Sanggraha.

Kini VS telah beranggotakan 512 member di FB ini dan masih akan terus bertambah. Karena Anda semua tersebar di berbagai kota dan negara, serta praktis hanya terjalin melalui jejaring grup dunia maya di sini, perkenankan kami menyarankan kepada Anda tips-tips dan saran untuk dapat terus berpartisipasi secara aktif bersama kami.

A. HAL PENGUMPULAN BUKU:
Anda dapat beranjak selangkah lebih maju dari sebuah awal yang baik untuk bergabung bersama kami, dan memberikan kepedulian secara konkrit kepada anak-anak miskin di pedalaman yang haus akan ilmu pengetahuan, melalui tips-tips dan saran di bawah ini:

1. Ajaklah seluruh keluarga Anda untuk menaruh perhatian terhadap buku-buku di sekitar Anda, khususnya buku anak-anak, buku pelajaran sekolah, buku pengetahuan umum, novel, buku ketrampilan, buku kerajinan, dan buku pertanian-perkebunan-perikanan, juga video dan materi pembelajaran. Dari waktu ke waktu, pertimbangkanlah kemungkinan-kemungkinannya untuk dapat menyumbangkan buku-buku itu kepada kami. Misalnya karena sudah punya dua, sudah selesai membaca, sudah tidak tertarik lagi, dll. Kebanyakan dari kita pasti mempunyai buku di dalam rumah. Telitilah apakah ada yang tidak lagi Anda baca dan dapat dikumpulkan di suatu tempat untuk suatu hari diberikan kepada kami, sebuah alternatif lain daripada dibuang atau dijual kepada tukang loak, misalnya.

2. Kesempatan untuk mengumpulkan buku-buku yang tidak terpakai sering muncul dalam keseharian kita, misalnya saat Anda sedang membereskan rumah atau ruang kerja dan ruang belajar. Saat Anda sedang pindah rumah atau domisili, atau saat libur kenaikan kelas anak-anak Anda tiba. Cermati buku-buku sekolah anak-anak yang kemungkinan sudah tidak akan dipakai lagi baik oleh si anak atau adik-adiknya. Ajaklah anak-anak untuk melakukan aktivitas memilah-milah ini. Katakan kepada mereka bahwa hal itu sebagai bagian dari kepedulian kepada anak-anak lain yang tidak mampu. Kumpulkan dan satukan bersama buku-buku pribadi Anda yang juga sudah Anda pertimbangkan untuk disumbangkan.

3. Jika Anda senang mengunjungi pameran buku atau diskon besar yang sedang diadakan oleh penerbit atau toko buku ternama, Anda bisa menyisihkan satu pembelian buku untuk Anda kumpulkan bersama buku-buku bekas Anda yang akan disumbangkan kepada kami. Hal yang sama dapat Anda lakukan bila Anda gemar mengunjungi pasar buku loak bila sedang mencari koleksi buku tertentu.

4. Untuk melibatkan anak-anak Anda secara lebih intensif dalam kegiatan Vidya Sanggraha , Anda dapat memanfaatkan momen ulangtahun mereka. Di hari ulang tahun anak, (atau ulangtahun Anda sendiri dan anggota keluarga yang lain), Anda dapat mengajak mereka menyisihkan uang saku untuk membeli satu buku anak-anak, atau menyisihkan satu dari koleksi buku mereka (yang mungkin dobel atau sudah selesai dibaca dan boleh disumbangkan), untuk disumbangkan kepada kami. Penanda ulang tahun ini sekali lagi dapat sekaligus menjadi suatu pembelajaran kepedulian sosial pada anak-anak untuk memberikan perhatian kepada anak-anak sebayanya yang lebih miskin.

5. Menindaklanjuti poin no 4 di atas, kami mendorong Anda untuk menuliskan di halaman pertama buku sumbangan Anda (dengan tulisan tangan supaya terkesan personal): nama Anda/anak Anda serta beberapa kalimat pesan/dorongan/kata-kata penyemangat sehingga anak-anak yang menerima dan membacanya nanti dapat mengetahui siapa yang telah menyumbangkan buku (dari nama yang Anda cantumkan) dan merasakan support dan kasih Anda (dari pesan yang Anda/anak Anda tuliskan). Tak tertutup kemungkinan bagi mereka (antara donator dan penerima sumbangan buku) timbul keinginan untuk saling berkorespondensi. Kami akan berusaha menjembatani keperluan ini untuk menghubungkan kedua pihak agar bisa saling berhubungan dan bahkan menjadi teman.

6. Anda juga dapat berinisiatif mengumpulkan buku bekas dari teman-teman dari kelompok sosial Anda, misalnya teman-teman anak Anda di sekolah, teman-teman perkumpulan doa, perkumpulan hobi, atau saudara-saudara dan tetangga Anda

7. Terakhir, tentu saja poin untuk menandai ulangtahun anak atau keluarga Anda juga dapat berupa kiriman uang kepada kami untuk kami belikan buku dan laporan sumbangan Anda akan kami kirimkan secara berkala kepada Anda.

B. HAL PENGIRIMAN BUKU KEPADA KAMI

Kami menyadari kesulitan yang ada untuk menyampaikan buku-buku yang telah terkumpul kepada kami. Untuk wilayah Jabodetabek, kami dapat mengambilnya sesuai perjanjian dengan Anda. Untuk Anda yang berada di luar Jakarta dan luar Indonesia, hal ini tentu membutuhkan perhatian dan usaha ekstra untuk mengirimkannya kepada kami. Tetapi bukan berarti tidak ada jalan. Kami mengusulkan tips-tips di bawah ini:

1. Bagi yang berdomisili di luar Indonesia, jika Anda dan keluarga pulang ke Indonesia dalam rangka liburan atau sebelum pindah ke negara lain lagi, jangan lupa bawa serta beberapa buah buku yang bisa anda bawa untuk dibawa ke Jakarta dan mengirimnya kepada kami atau menghubungi kami untuk mengambilnya. Alamat pengiriman kami adalah:

Cecil Damayanti
Jl. Pos Pengumben 188
Jakarta, Indonesia, 11510
Phone: 021 53673719

2. Kami menawarkan kepada member Vidya Sanggraha baik di luar Jakarta maupun di luar Indonesia untuk menjadi perwakilan kami (area representative) di negara atau kota di mana Anda berada. Bila anda bersedia, hubungi kami dan kami akan memberikan info tentang Anda utk semua member VS di area dimana Anda tinggal. Bila tempat tinggal Anda saling berdekatan tentu menyampaikan buku kepada seorang area representative cukup mudah. Semua pengiriman buku dari area Anda dikumpulkan kepada Anda dan bila sudah cukup banyak, Anda yang menyediakan diri sebagai area representative bisa melakukan salah satu dari tiga alternatif ini.

i) Membawa buku yang sudah terkumpul ke Indonesia (atau Jakarta) bila Anda sedang berlibur pulang ke Indonesia (Jakarta). Lalu kami bisa mengambilnya atau mungkin Anda berkenan mengirimnya sendiri kepada kami.
ii) Mengirimkannya dengan inisiatif dan biaya sendiri kepada kami sebagai bentuk sumbangan Anda kepada anak-anak miskin di pedalaman melalui kami.
iii) Sesungguhnya kami ingin dapat membantu biaya pengiriman buku-buku Anda kepada kami bila Anda tidak menyanggupi pembiayaan pengiriman, namun sementara ini kami masih memiliki keterbatasan dalam hal dana, Oleh karena itu dalam hal ini kami akan mencoba mencari pihak yang membutuhkan sumbangan buku yang tinggal dekat dengan kota Anda berdomisili. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang berdomisili jauh dari area representative yang ada walaupun berada dalam satu wilayah / negara. Bagaimanapun, jika kami tidak memiliki informasi pihak yang memerlukan donasi buku di sekitar wilayah Anda, kami masih terus berusaha mendapatkan bantuan finansial untuk dapat membantu pembiayaan pengiriman buku-buku Anda kepada kami dan kami salurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Tak lupa kami menantikan juga informasi tentang kebutuhan buku di daerah-daerah terpencil di Indonesia yang kebetulan Anda ketahui untuk juga bisa turut menerima kontribusi kita.

Demikian tips-tips yang merupakan ajakan dan usulan kami kepada seluruh member VS. Terimakasih atas waktu dan perhatian yang telah diluangkan untuk membacanya. Kami menunggu tanggapan dan partisipasi Anda.

Salam kasih dan salam buku,
-Vidya Sanggraha-
---------------------------------------------------------------------------------------
Tips and suggestions for Vidya Sanggraha members to participate actively in collecting and donating books for poor children in Indonesia with us and through us.

We welcome new members of Vidya Sanggraha. Thank you for your care to our cause for needy children in remote areas in Indonesia. We are growing to 512 members now in Facebook (and is still expanding), of which are coming from many different places, cities, and countries. The demand of good books in Indonesia- used and new - does continue to increase. Community reading centers which have become our partners continue to need books donation as they are striving from time-to time to provide free service of knowledge and hands-on learning in their centers for the needy children in remote areas. Since most of us are far apart to each other and solely being connected by this online network, we would like to present some suggestions and ideas for you to be able to participate in collecting and contributing books to the needy with us and through us.

A. BOOKS COLLECTING
1. Be aware of books around you, especially children books, school books, skills books, art & craft, agriculture books, novels, and also educational videos or other learning materials, whether they are at home, at the office, etc. Look out for possibilities to gather those which are no longer in use / favorable, to be collected and to be sent to us.

2. Let your whole family informed about your cause with Vidya Sanggraha so that your children, parents, siblings, are able to also alert you and participate with you whenever the unused books are available around you to be collected and donated

3. The opportunities to collect and donate books may materialize in many forms. To mention some of them are when you tidy your study room or the entire house, or when you move to another place of living. You may encounter books you do not read anymore or no longer attract your interest. You can set them aside and send them to us whenever you have time to. The other opportunity is when the school term of the current year is over. Your children may be having many books they don’t need any more. Separate them and gather with those you have set aside for donations.

4. If you have hobby to visit book fair by prominent publishers and bookstores, you can buy one book each time you visit an exhibition, regarding your awareness and generosity, and gather it with your collection of books for donations you may already have collected at home.

5. Incorporate your children to involve into our cause by letting them know about collecting books for their fellow who are not as fortunate. So they may assist you in putting aside their used books or even those they still adore but are willing to donate as an act of alms. For your children, this could be a wonderful lesson of charity, care, and giving to the poor. Our idea is to make use a special occasion like a birthday in which on every birthday of your family members especially your children, you encourage them to buy a book or to give up one of their books collection they may no longer want to keep, or to pick one they still like for sharing with others so others may experience the enjoyment they have had with it, and give it to the needy through us. This way would make the routine of a birthday an opportunity to take care of others and would be something worthy to remember.

6. Regarding point no.5 above, we in Vidya Sanggraha encourage you to add your/ your children’s name and some of your / your children’s message/encouragement/greetings on the first page of the books to inform and support the needy children who may read and receive the books, so they may know a bit about who are the donators (by the name) and be encouraged (by the message). We even open a chance that the children might want to know each other (between the receiver and the donator) in which we might help to be the bridge to help them to make contact and to make friends.

7. You can also take an initiative to collect used books from your social circle which may have the same concern such as your relatives, friends, siblings, neighbors, and social groups to participate with you in collecting books and sending them to us.

8. Of course, all your contribution through us can be in the form of cash donations. Such birthday donating we mentioned above, the giving-up-book could also be in form of some little cash for us to buy books or to send books for the needy and we will give you report once in a some while.

B. BOOKS SENDING

We realize there are possible difficulties of sending books you have collected to us especially for you who are not living in Jakarta or outside Indonesia. We can pick up your books donations if you are in Jakarta area, but for outside Jakarta and abroad, there must be some extra effort. Nevertheless, when there is a will, there also might be a way. Here are some suggestions:

1. For members who are Indonesians and have a regular visit to go back home routinely, please bring along with you some books you have collected whenever you are back home. If you stay in Jakarta, we can pick them up for you, and if you are not in Jakarta please contact us for further suggestion of arrangement or you may be willingly sending them to us on your own.
Our postal address is:

Cecil Damayanti
Jl. Pos Pengumben 188
Jakarta, Indonesia, 11510
Phone: 021 53673719

2. For you members of Vidya Sanggraha who are interested to become an area representative, please kindly contact us. All books gathered from members in your city / area/ country may be collected and directed to you. We will inform the other members in your area about you being volunteered as an area representative. If you are quite close to each other the books can simply be handed over. If you are quite far to the area representative, you may contact us for further suggestion of handling books. Moreover, there are alternatives to deliver them to us or directly to the needy:

i) When you happen to visit Indonesia, you may bring the books along with you
ii) You may send them with the courier fee on your own as a contribution to the needy through us.
iii) You also may contact us to connect you directly to the parties that need books donation which are nearest to your area, since we still don’t have enough resources of cash to assist you to send the books, although we really want to and are aiming to that goal.

We would like to remind you as well when you encounter parties that may have some needs of books for the needy especially in remote areas in Indonesia, please let us know that we may be able to contribute books as well.

Thank you so much for reading and giving kind attention. We look forward to having your response and participations.

Warmest regards,
-Vidya Sanggraha-

Jumat, 15 Mei 2009

Laporan Penyerahan Buku

Pernahkah Anda melihat binar mata seorang anak saat mendapat benda yang amat menarik yang baru pertama kali dilihatnya ? Apakah Anda bisa membayangkan perasaan Anda ketika Andalah orang yang pertama kali mengenalkan pengetahuan baru itu kepada sang anak dan merasakan antusiasmenya untuk menelaah lebih jauh dunia pengetahuan baru itu bagi jiwanya yang haus ?

Bisa jadi Anda baru saja melakukannya, walaupun tidak secara langsung. Yaitu melalui kebaikan Anda menyisihkan buku-buku bermutu untuk dikirimkan kepada anak-anak usia sekolah di pedalaman. Buku-buku yang telah terkumpul dari donatur Vidya Sanggraha telah dikirimkan kepada:

A. Romo Yoghi, Pr di Sikakap, Kab Mentawai, Sumatera Barat, pada tanggal 4 Maret 2009 yang lalu. Buku-buku tersebut terdiri dari:
#. Buku-buku pelajaran terbitan Erlangga utk SMP-SMA yang disumbangkan oleh Vico-Cilincing
#. Buku-buku pertanian terbitan Trubus dan buku cerita / novel yang disumbangkan oleh Sdri Lisa Arnida

Total buku yang kami kirimkan sebanyak 24 kg

Semua kiriman buku tersebut kini telah diterima dengan baik oleh Romo Yoghi. Beliau mengumpulkan buku-buku tersebut dalam sebuah perpustakaan sederhana milik asrama murid-murid di Sikakap. Romo Yoghi bercerita bahwa anak-anak senang dan sangat terbantu, karena bisa belajar di perpustakaan. Beliau juga menyatakan terimakasihnya.

B. Bale Baca – Sanggar Rebung Cendani, terletak di pelosok kota Depok, pada tanggal 5 April 2009. Buku-buku yang diserahkan:
#. Buku pelajaran, buku cerita anak, dan majalah anak-anak sumbangan berbagai pihak yang diserahkan kepada VS

Semua buku ditampung dalam koleksi perpustakaan dan tempat belajar sekaligus bermain yang dikelola oleh Josep Budisantoso dkk (http://balebaca.blogspot.com/). Sumbangan yang dibawa VS langsung dibuka dan dibaca beramai-ramai oleh anak-anak pengunjung tetap Bale Baca.

Foto aktivitas di Bale Baca dapat diakses di http://www.facebook.com/album.php?aid=67614&id=695009823.

C. Taman Baca Kika Syafii, terletak di pelosok Cianjur, pada tanggal 5 April 2009
Buku-buku yang disumbangkan oleh VS :
#. 100 buku pelajaran SD-SMA,
#. 17 ensiklopedi Disney,
#. 5 buku cerita anak,
#. sekitar 50 buah majalah anak-anak
Buku pelajaran dan buku cerita anak sumbangan dari Vico-Cilincing, sedangkan ensiklopedi dan majalah anak-anak dari Sdr Andre. Kami mengucapkan banyak terimakasih atas sumbangan buku-buku tersebut.

Foto-foto persemian Taman Baca Kika: http://www.facebook.com/album.php?aid=98645&id=777117305

Bila Anda sekalian masih mempunyai buku-buku yang sudah tidak digunakan dalam keadaan layak dan sesuai untuk anak-anak usia sekolah serta aneka buku-buku pertanian, kami masih menerimanya dan akan menyalurkannya lagi kepada Romo Yoghi, Bale Baca Sanggar Rebung Cendani dan Taman Baca. Permintaan sumbangan buku juga masih mengalir dari Soroako dan Maumere dimana kami bekerja sama dengan kelompok Ribbon of Love untuk penyalurannya.

Terimakasih atas kepedulian dan bantuan anda semua para donator Vidya Sanggraha. Bantuan Anda yang tulus bagi anak-anak di pedalaman melalui kami memungkinkan mereka berkesempatan mendapat wawasan pengetahuan yang sangat berharga bagi perkembangan intelektual dan masa depan mereka.

VS

The House of Reading - Sanggar Rebung Cendani

There are people in this world who have great concern about poor children. They came up with something real for those who come from families unable to support educational needs for their offspring, since they themselves are too poor to put expenses for education in their priority list. They can only subsist from their meager income to meet their basic needs to live, such as daily food and shelter. Josep Budisantoso and his colleagues are some of the people in the society with the calling to provide free knowledge and basic education in hand for the poor in their community.

To attain that mission, they established Bale Baca (the House of Reading) – Sanggar Rebung Cendani – in 2002 amidst poor area in Depok, so that their service in providing books and learning materials will be as close as possible to the poor children. Bale Baca is located in a small rent house, surrounded by green plants as if to joyfully welcome everyone who wishes to get some new experiences and knowledge, a common thirst we may see in the eyes of underprivileged children. When VS made a visit to Bale Baca, there were some children who were playing freely and happily around the house. They enthusiastically unpacked gifts of books brought from VS’ books donor.(http://www.facebook.com/group.php?gid=52909076351).

In average, around 15 to 20 children at the age of elementary-grade visited the house daily, to do some reading, and play and learn at the same time. They come from surrounding areas, even as far as 5 km away on foot. The zeal for reading is actually apparent up to the high school-age children but the space is too limited to accommodate them all. There is also a teenager supported by Bale Baca for school, Daru,that becomes one of volunteers that provide free teaching to little children that cannot afford to go to formal school. Daru’s voluntary deeds enrich Bale Baca along with some volunteers coming up every weekend to assist the regular visitors in learning anything from drawing to Mandarin lesson.

In the future, Josep and colleagues have dreams to build some more reading centers in more remote areas to reach many more underprivileged children and to provide them with free knowledge and basic education. He is also very keen to strive to set up a mobile-library to get him further to more areas to meet the needs there. He needs more contributions from people donations to rent a more spacious house and to provide more books to many more children. His work is indeed a noble cause that deserves our best attention and care. More info and activities of Bale Baca is accessible through http://balebaca.blogspot

Pictures of Bale Baca and its activities are at
http://www.facebook.com/album.php?aid=67614&id=695009823

Kika Syafii and the Community Reading Center

Despite his skinny and diminutive appearance, the young man has an extraordinarily strong will. That was our impression of Kika Syafii with respect to the establishment of local “Taman Baca” (Community Reading Center) that he built. For the purpose, he saved his income obtained from creating website. His dream has always been to provide children in remote areas with good quality reading materials to help them broaden their horizon.

Eventually, through his tireless efforts as well as voluntary support and generous favor from several parties, his Community Reading Center was officially opened for public in March 29, 2009. The location of his Community Reading Center in the needy areas in Cianjur suits best with his wish to serve underprivileged families and their children with reading materials to satisfy the isolated people’s thirst for knowledge and education.


Now there are more or less 800 titles of books filling up white racks he prepared to keep and display his entire property of a variety of books, ranging from school books, books of popular knowledge, to story books for children. According to Kika, his library is capable to hold around 2000 books.

Vidya Sanggraha had delivered 100 Elementary and High School books, 17 Disney Encyclopedia, 5 children-story books, and around 50 children magazines to Kika on April 5, 2009. Thank you kind contributions of VS’ donators, Vico-Cilincing and Andre. We hope there will be more books to support Kika and his reading community. We still need your continuous participations. These are the pictures of his library’s official opening:

http://www.facebook.com/album.php?aid=98645&id=777117305

Bale Baca Sanggar Rebung Cendani

Bale Baca – Sanggar Rebung Cendani terletak di pelosok kota Depok. Dirintis pada tahun 2002 oleh Josep Budisantoso (Mas Budi demikian kami panggil) bersama dengan beberapa orang kawannya. Menempati sebuah rumah sewaan yang kecil namun cukup asri karena dikelilingi oleh banyak tanaman peliharaan Mas Budi, Bale Baca terlihat ramah menyambut setiap orang yang datang ke sana.Saat kami datang, anak-anak sedang asik bermain, terlihat ceria sekali suasananya. Awalnya malu-malu, namun tak lama kemudian buku-buku yang kami bawa, yaitu sumbangan dari anggota Vidya Sanggraha (http://www.facebook.com/group.php?gid=52909076351), langsung dibongkar dan dibaca beramai-ramai. Sungguh sangat mengharukan melihat antusiasme mereka dan kami benar-benar senang bisa menyaksikan keceriaan seperti itu.

Rata-rata 15-20 anak usia SD datang ke situ setiap harinya untuk bermain dan membaca buku. Mereka datang dari lingkungan sekitar, bahkan ada yang sampai berjalan kaki 5 km jauhnya untuk bisa ke situ. Sebetulnya animo membaca juga ada pada anak SMP dan SMA, namun karena tempatnya kecil maka terpaksa dibatasi. Selain Mas Budi, ada seorang anak asuh yang dibiayai sekolahnya oleh Sanggar yang tinggal di situ. Daru namanya, bertugas membantu anak-anak tersebut dalam belajar membaca. Banyak anak yang tidak bisa menikmati sekolah TK karena mahalnya biaya, mulai belajar membaca di situ. Dan setiap akhir pekan, Bale Baca kedatangan relawan yang juga membantu membimbing mereka, mulai dari belajar menggambar sampai bahasa mandarin.

Untuk ke depannya, Mas Budi dkk bercita-cita mendirikan lagi bale baca sejenis di tempat-tempat yang lebih jauh lokasinya dan juga kalau ada dana yang cukup ingin mengusahakan mobil sebagai perpustakaan keliling supaya bisa menjangkau lebih banyak lagi anak-anak di pelosok. Masih banyak dibutuhkan buku-buku dan juga dana untuk bisa menyewa rumah yang lebih besar, sehingga bisa menampung anak lebih banyak lagi. Sungguh suatu cita-cita yang mulia yang harus kita dukung, sebagai peran serta kita dalam membantu mencerdaskan bangsa. Info selengkapnya mengenai Bale Baca dan kegiatannya dapat dilihat di sini : http://balebaca.blogspot.com/

Ditulis oleh Cecil Damayanti

Sabtu, 11 April 2009

Kisah Nyata "Tukang Loak" oleh Kika Syafii

"Permisiiiiiii...mas...permisiiiiii...."
Aku langsung tergegas bangun tanpa cuci muka, melirik jam dinding.. Ahhh..masih pukul 9, berarti aku sudah 2 jam tidur lagi.
"Ada yang bisa aku bantu mas.." tanyaku.
"Itu buku-buku dijual nggak mas.." tanya orang ini yang ternyata bekerja sebagai pengumpul barang bekas alias tukang loak bukan pemulung.
"Waduh mas, mending kalau mas punya buku-buku saya saja yang beli.." jawabku.
"Lah kok..??" Mas loak malah jadi bingung.
"Iya, kalau Mas ada buku-buku bekas yang masih bagus biar saya saja yang beli..." jawabku.
"Buat aku kirim ke Taman Baca di Cianjur kok Mas, aku bukan pengepul hahaha..." tawaku sembari mencoba menjawab pertanyaan dari kernyit dahinya yang memandang tajam padaku.
"Ohhh...memang seperti apa sih mas itu Taman baca?, kayak perpustakaan begitu??" kembali dia bertanya.
"Sebentar, kenalin dulu saya Kika, njenengan??" sembari aku sodorkan tangan dan mengajaknya masuk ke ruang tamu.
"Prop, tolong dong bikinkan teh buat Mas ini, Mas siapa tadi?, kan belum sebutkan ke saya", tanyaku sembari meminta pada temanku Edwin yang biasa aku panggil Propesor karena tipenya yang pemikir untuk membikinkan teh.
"Saya Mamat Mas", dengan malu akhirnya menyebut nama.
Aku ambil beberapa rokok dengan masih berbungkus rapi yang memang selalu aku sediakan untuk orang-orang seperti Mas Mamat yang mampir ke gubukku. "Silahkan ambil dulu Mas rokoknya.." pintaku. Sebelum akhirnya aku lanjutkan pembicaraan seperti yang tadi.
"Jadi Taman Baca itu Mas, semacam perpustakaan untuk anak-anak putus sekolah atau tidak mampu. Karena akses mereka untuk mendapatkan buku tidak mudah, jadi ya biarlah buku mendatangi mereka..begitu Mas Mamat..", ceritaku panjang.
Sembari menerima suguhan teh dari Edwin, Mas Mamat mulai menghisap rokoknya dalam-dalam. Tanda tanya besar dari gurat warna pertanyaan membahana siap digelontorkannya.
"Lah kalau saya Mas, bisa makan saja sudah bersyukur rasanya", jawabnya. "Apalagi dengan mikirin begini kayak Mas Kika" sambungnya.
"Wah Mas, saya ini bukan apa-apa, hanya menjalankan kewajiban sebagai makhluk Tuhan saja. Setelah Sholat, Zakat dan lain-lain terpenuhi berarti waktunya berpikir ke yang lain Mas", terangku.
"Saya pernah batalin berangkat haji gara-gara ketemu anak menangis buku-bukunya dijual sama ibunya ke tukang loak Mas. Dan saya juga tidak menyalahkan situasi ibunya" cerita saya.
"Jadi saya salah ya Mas begini ini?", tanya Mas Mamat.
"Wah ga ada yang salah Mas, itu tugas anda sebagai pedagang", buru-buru aku potong.
Setelah akhirnya ngobrol panjang, Mas Mamat meneruskan perjalanannya berburu buku dari rumah ke rumah. Dan aku kembali menjadi manusia Autis di depan komputer. Ngurusi Alurkria, ngurusi Taman Baca, ngurusi Diskusi Penyair dan tentunya tetap dagangan Website dengan sesekali melirik kekasih baruku si cantik fesbuk. Selagi enak-enaknya utak-atik photoshop mendesain web pesanan Mbak Nia Febriana, tiba-tiba ada ketukan lagi di pintu pagar.
"Permisiiiiiiiiiii...mas...ada buku-buku bekas nggak?" teriak seseorang langsung menodong persis rambo meneriaki pasukan afganistan yang bersembunyi di gua tanpa peduli ada orangnya apa tidak.
Aku julurkan kepalaku sembari senyum-senyum sendiri. "Iya Pak??", tanyaku.
"Buku-bukunya di jual apa nggak Mas?" tanyanya.
Kembali seperti kejadian Mas Mamat, saya persilahkan masuk dan berbincang-bincang dulu dengan topik kurang lebih sama, sekitar 10 menit kemudian akhirnya Pak Mo keluar meneruskan perjalanannya.
Akhirnya kembali lagi saya menghadap ke depan komputer. Kembali meremas-remas kegiatan tanpa rutinitas yang tak pernah aku tahu kapan akan berakhir. Dan tiba-tiba datang lagi pengumpul loak mengetuk pintu pagar.
"Aha..ini sudah ketiga kalinya hehehee.." batinku tersenyum.
Dan kejadian sama dengan Mas Mamat dan Pak Mo pun berlangsung, namun ini lebih singkat karena tawaran teh dan rokok satu bungkus juga ditolaknya.
"Ya sudah, mungkin karena masih buru-buru", aku mencoba menghibur diri.
Eh, belum juga 5 menit aku duduk sudah datang lagi yang lain, jadi curiga diriku ini melihat dua kejadian hampir sama dengan waktu berdekatan. tapi coba kesampingkan dulu, dan aku pun menemuinya. Hampir sama persis dengan yang sebelumnya hanya berselang 5 menit sudah langsung "terima kasih mas", tapi kali ini rokoknya diterima..
Dan berlangsunglah kejadian ini selama 5 kali, hingga 5 kali pula aku harus bolak balik duduk kembali di bangku merah yang tidak pernah menjerit aku duduki dengan keras-keras.

Hari berlalu, malam pun mengganti jubahnya menjadi pagi. Jam 7 pagi yang seakan menjadi awal kerinduan setiap harinya. Menyeduh Teh, mengambil batangan rokok dan menghidupkan musik keras-keras punyanya Grup Band "Extreme" favoritku, kemudian ambil bukunya nietze. Menikmati hidup.

"Assalamu alaikum Mas Kika",
"Wa alaikum salam..woyy Mas Mamat, apa kabar?" bergegas aku membuka pagar.
"Saya sebentar saja kok Mas, mau nitip buku buat anak-anak Taman Baca", katanya.
"Loh Mas Mamat ga usah repot, saya beli saja", jawabku buru-buru.
"Nggak bisa mas, saya sudah putuskan untuk menyumbangkan buku-buku yang saya beli setiap saya sudah membeli buku sebanyak 10 kali", ujarnya pelan tapi mantap.
"Aduuuuuh..mas Mamat beneran nih?", aku coba meyakinkan.
"Beneran mas, saya sudah diskusi semalam sama istri saya, istri saya mengatakan agar saya tidak jadi orang jahat yang mengambil buku-buku dari anak-anak yang seharusnya bisa menikmatinya", cerita mas Mamat panjang.
"Dan ini buku-bukunya mas, seadanya dari kami sekeluarga", penuh senyum ikhlas dimatanya.
Aku peluk mas Mamat, tiada bandingan rasanya keihlasan mas Mamat dimataku. Sembari aku berujar, "mas Mamat, saya akan selalu bilang ke anak-anak di Taman Baca untuk mendoakan dirimu dan sekeluarga disetiap ibadahnya".
Setelah mas Mamat pergi, aku berpikir keras apa yang bisa aku lakukan untuknya, bilamana dia seorang pebisnis, mungkin dengan mudah aku bisa menggantinya dengan membuatkan website. Tapi ini...susah sekali menjawabnya. Baginya uang 5000 sudah merupakan kekayaan, baginya makan dengan lauk ayam sudah merupakan kemewahan. Namun dengan ikhlas dia membantu menyumbang buku-buku hasil perjuangannya memutari setiap rumah.


(kisah ini nyata, saya tulis sekedar untuk berbagi)

Lokasi Penyaluran Buku


Teman-teman yang terkasih,

Sebagai informasi, berikut ini kami sampaikan lokasi untuk penyaluran buku-buku yang kita kumpulkan :

1. Bale Baca, Depok : buku cerita dan pengetahuan anak-anak usia SD, diutamakan yang bergambar dan berwarna.

2. Taman Baca, Cianjur : buku pelajaran, cerita dan pengetahuan untuk anak-anak.

3. Asrama Katolik Sikakap – Kab. Kep. Mentawai – Sumatera Barat 
Buku-buku yang dibutuhkan :
a. Buku-buku paket pelajaran SMP dan SMA untuk semua mata pelajaran dengan penerbit “ERLANGGA”
b. Buku-buku atau majalah-majalah terkait dengan pertanian (khususnya: Nilam, Cacao, Cengkeh.)
c. Buku-buku yang mendorong anak atau masyarakat untuk berproduksi. Di Mentawai sangat banyak pisang dan talas.

4. Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini Maria Gunung Karmel, Maumere-Flores 
(bekerja sama dengan group Ribbon of Love)
Buku yang dibutuhkan adalah buku-buku cerita dan pengetahuan untuk anak-anak usia TK-SMA)

Bila teman-teman mengetahui ada tempat lain yang membutuhkan, silakan diinformasikan kepada kami. Dan apabila kalian ingin menyumbang untuk lokasi tertentu, mohon beri tahu kami.

Terima kasih


Salam buku,

Cecil




Minggu, 05 April 2009

Kika Syafii dan Taman Bacanya

Perawakannya kurus dan kecil, tapi ternyata semangatnya luar biasa besar. Demikian kesan yang saya dapat setelah bertemu dan berbicang dengan Kika Syafii mengenai Taman Baca yang dirintisnya. Hasil pendapatan dari pekerjaan membuat website, ia sisihkan untuk mewujudkan impiannya, yaitu anak-anak di pelosok daerah dapat menikmati buku bacaan yang bermutu untuk menambah wawasan mereka. 


                    

Melalui perjuangan yang cukup berat, dengan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya 29 Maret lalu Taman Baca yang berlokasi di pelosok Cianjur tersebut berhasil diwujudkan dan dibuka untuk umum.

Berikut ini foto-foto waktu peresmiannya :



Kurang lebih ada 800 judul buku yang memenuhi rak baru yang serba putih, mulai dari buku pelajaran sekolah, pengetahuan umum sampai ke buku cerita anak. Menurut Kika, perpustakaannya dapat menampung kurang lebih 2000 buku, cukup ideal untuk satu perpustakaan kecil. 



Vidya Sanggraha turut menyumbangkan buku-buku yang sudah terkumpul dengan rincian sebagai berikut :

100 buku pelajaran SD-SMA, 17 ensiklopedi Disney, 5 buku cerita anak dan sekitar 50 buah majalah anak-anak.

Kami ucapkan banyak terima kasih kepada anggauta Vidya Sanggraha yang sudah berpartisipasi.