THE JOY OF SHARING

From educational point of view, children and books are inseparable. They can learn a lot from books. Imagine how they are amazed by the pictures, enchanted by the contents, and inspired by the moral of the story. All the magic a book can bring to the mind and spirit of a child is an everlasting and powerful contribution to their life-time education, their spiritual growth, and at the same time, their intelligence, and hence, the future of humankind. But not all children have the privilege to access the wonderful world of knowledge and wisdom through books, good books. Especially for those who live in rural areas and remote places, such knowledge and information are inaccessible due to lack of development and poor physical and social environment. If we care about these underprivileged children and willing to extent our concern to help them open their eyes and unlock the door of joy they may experience in reading books, we make an appeal to you: join us to make a collection of used or new books to be donated to those underprivileged children in Indonesia, our future generation of life and its unlimited richness.

We are Vidya Sanggraha (
vidya means knowledge and sanggraha means collection), a non-profit organization which collects books and other learning materials such as VCD and other form of multimedia for children in need especially in remote areas in Indonesia. If you wish to donate books, learning materials, VCD, or funds, can you please contact us at:

Cecil Damayanti (cecil.damayanti@gmail.com), hp 0818.152040, or
Caecilia Triastuti (c_triastuti@yahoo.com)

Thank you for your generosity and your kindness. It is indeed a blessed spirit that may help nourish the hope of children to aim for a better future. May the Almighty God bless you for your kindness and generosity.

Uti, Cecil & Yunita (founder)

Buku adalah salah satu pintu utama menuju pengetahuan, kehidupan, dan kebijaksanaan. Bagi anak-anak dimana sebagian besar dunia mereka secara alamiah adalah dunia belajar, sudah selayaknya buku menjadi bagian hidup mereka yang tak terpisahkan. Kegembiraan dan keajaiban yang bisa dibawa oleh sebuah buku kepada jiwa dan pikiran seorang anak adalah harta terindah yang bisa kita berikan kepada generasi penerus yang akan mengisi kehidupan ini dengan hal-hal yang lebih baik. Namun bagi anak-anak di pedalaman dan yang berasal dari keluarga berkekurangan, buku yang baik, bervariasi, dan bermutu adalah jauh panggang dari api. Kita bisa menjadi jalan bagi mereka untuk menemukan kebahagiaan yang bersumber dari kegiatan membaca buku dengan menyumbangkan buku-buku, baik bekas maupun baru, kepada mereka, melalui kami. Indahnya hidup ini bila kita bisa saling berbagi dan saling bergandengan tangan meraih masa depan bersama yang lebih baik.

Kami, Vidya Sanggraha (
vidya artinya pengetahuan dan sanggraha artinya koleksi), adalah organisasi nirlaba, bergerak dalam bidang pengumpulan buku-buku bacaan untuk anak-anak dan berbagai sarana pembelajaran, misalnya dalam bentuk multimedia dan VCD, baik baru maupun bekas, untuk disalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan di Indonesia.

Jika anda tergerak untuk menyumbang, baik buku, VCD, material pembelajaran, maupun dana, silakan menghubungi kami :

Cecil Damayanti (cecil.damayanti@gmail.com), 0818.152040, atau
Caecilia Triastuti (c_triastuti@yahoo.com)

atau bisa langsung kirim bukunya ke:

Vidya Sanggraha
d/a PT Essicipta Lestari
Komplex Perkantoran Apartemen Permata Eksekutif Lt 3 U
Jl. Pos Pengumben Jakarta 11550
tel 021 53673719

Catatan : khusus utk wilayah Jakarta-Bogor kami dapat mengambilnya di lokasi anda

Untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya, sumbangan buku dapat dikirimkan ke:

Caecilia Triastuti
Jalan Salatiga no.10
Malang 65145

Sumbangan dalam bentuk dana dapat dikirim ke :

Caecilia Damayanti
BCA Jakarta, KCP ITC Permata Hijau
No. 505 0275231

Terima kasih. Kepedulian dan kemurahan hati Anda adalah seberkas cahaya harapan bagi anak-anak untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kiranya Tuhan memberkati kebaikan dan kepedulian Anda.

Uti, Cecil & Yunita (founder)

Rabu, 29 Juli 2009

Room to Read


Berawal dari perjalanan John Wood yang menelusuri pegunungan Himalaya selama 21 hari, sebuah liburan panjang setelah bekerja selama sembilan tahun di Microsoft. Pertemuannya dengan Pasupathi, seorang lelaki tua yang kira-kira berusia pertengahan lima puluh tahun, yang bertanggung jawab menemukan sumber-sumber daya bagi 17 sekolah di provinsi pedalaman Nepal, telah mengetuk hati John wood untuk bergabung bersamanya, mengunjungi sebuah sekolah di desa Bahundanda yang berjarak tiga jam dengan berjalan kaki, menaiki bukit-bukit curam. Sesampainya di sekolah itu, John Wood terpana melihat sebuah sekolah yang dipenuhi dengan 450 siswa tanpa buku, sedangkan menurutnya buku adalah sebuah kunci menuju masa depan yang lebih baik. Sejak saat itu, dia berjanji akan datang kembali ke Nepal terutama sekolah itu dengan membawa buku-buku.

Pikiran John.W. dipenuhi dengan berbagai cara untuk memenuhi perpustakaan sekolah yang telah dikunjunginya bersama Pasupathi dengan buku-buku. Lalu, pikiran itu meloncat terus menerus dengan riang dan gembira walau sesekali terdapat lubang yang membuatnya terkilir. John. W. kemudian menimbang-nimbang, untuk membuat perpustakaan yang tidak hanya satu tetapi puluhan, ratus, bahkan ribuan. Dia menginginkan bahwa seluruh anak-anak di Nepal dapat membaca untuk memenuhi rasa haus mereka akan pengetahuan, seperti dirinya sewaktu kecil yang melahap habis setiap buku.

Proyek perpustakaan, dimulai setelah delapan belas hari perjalanan kaki. John Wood, mengirimkan e-mail kepada teman-temannya yang kemudian akan menjadi surat berantai, berisi mengajak seluruh orang-orang untuk menyumbangkan buku-buku yang cocok untuk dibaca anak-anak. Tak disangka olehnya, e-mail yang dikirim kepada teman-temannya telah menghasilkan ribuan buku di garasi ayahnya, yang ditempati sebagai tempat penampungan buku-buku yang kemudian akan dikirim ke Nepal.

Pengiriman buku-buku itu dimulai oleh John Wood sendiri besama Ayahnya ke Nepal. Dengan bantuan kereta Keledai, buku-buku itu dapat sampai ke puncak, tempat sekolah yang dulu dikunjunginya berdiri. Saat mereka muncul bersama buku-buku tersebut, anak-anak berlarian menyambut mereka dengan riang gembira. Itu adalah hari yang menakjubkan bagi John.W.

John Wood, tidak berhenti sampai di situ saja, dia terus mengembangkan proyeknya, yang kemudian bernama Room to Read, tidak hanya mengirimkan buku, tetapi membantu pembangunan perpustakaan, sekolah dan berbagai fasilitas yang mendukung pendidikan. Sebab, baginya pendidikan adalah hal yang utama dalam menciptakan masa depan anak-anak. Pengiriman dan bantuan tersebut, tidak hanya berlokasi di Nepal tetapi juga di berbagai negara seperti India, Sri Langka, Kamboja, Vietnam, Laos.
John Wood, dalam menjalankan Room to Read, menggunakan sistem yang disebut challange-grant, sistem ini mengajak seluruh masyarakat yang bermukim di sebuah sekolah yang membutuhkan perpustakaan, berpartisipasi dalam pengadaan perpustakaan tersebut. Mereka dapat membantu dalam bentuk sumbangan tenaga, bahan-bahan bangunan, uang, atau dalam bentuk apapun. Jadi, Room to Read ini tidak hanya memberikan tetapi juga memberdayakan.

Membaca buku ini, tidak hanya memberikan sebuah pengalaman hidup yang dialami oleh John Wood, tetapi juga mengajak kita untuk melihat dunia, anak-anak, dan buku. John Wood juga membagi ilmunya tentang cara sukses membangun sebuah organisasi. Selain itu, juga memberikan semangat kepada pembacanya untuk selalu berpikir positif dan fokus pada apa yang diinginkan, bukan pada apa yang tidak diinginkan (Rhonda Byrne, the secret). John, menularkan pemikirannya yang positif juga semangat juangnya pada apa yang dia inginkan, hal ini salah satunya terbukti pada halaman 87 paragraf ke tiga “saya harus membebaskan diri saya sendiri dari rintangan apa pun yang akan menghalangi saya mengejar impian-impian ini.” Tak henti-hentinya John. W. didera dengan berbagai masalah terutama masalah mendapatkan donatur untuk mendanai program-program yang dibuat, tetapi dengan pikiran positif dan tindakan yang cepat, John akhirnya mendapatkan apa yang dia inginkan. Donatur dari berbagai belahan dunia berdatangan lewat e-mail, telepon, dan cara-cara lainnya yang tak disangka-sangka. Kini, John telah berhasil mendirikan ribuan perpustakaan di Asia juga di Afrika.

Resensi oleh: Alifiah (Source: nuralifiah.blogspot.com)
Judul buku: Leaving Microsoft To Change The World
Penulis: John Wood (Mantan Eksekutif di Microsoft)
Penerbit: Bentang
Tebal Halaman: 367

Tidak ada komentar:

Posting Komentar